
memberi hadiah berupa permen cokelat dan bunga mawar. biasanya hadiah ini diberikan oleh laki-laki kepada kekasih wanitanya. Ucapan yang lazim untuk merayakan hari valentine adalah: "Happy Valentine's." Ucapan ini biasanya diberikan oleh laki-laki kepada wanita atau sebaliknya, dan tidak pada orang yang sejenis, kecuali kalau mereka homoseksual. Seringkali dianggap bahwa mereka yang berkencan pada pada hari valentine sedang terlibat dalam sebuah hubungan yang serius.
1. Seorang Pastur di Roma.
2. Uskup Interamna.
3. Seorang martir di Afrika.
Bahkan Paus Gelasius I mengatakan, sesungguhnya sosok Valentinus sendiri sangat gelap. Penetapan tanggal 14 Februari sebagai hari raya pun tidak berdasarkan fakta sejarah yang jelas, tetapi hanya untuk menyamai perayaan tahunan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah perayaan agama Romawi Kuno untuk menghormati kepada Dewa Kesuburan atau Lupercalus yang diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 15 Februari.
Sebagai bagian dari ritual Lupercalia, para pendeta mempersembahkan korban domba kepada dewa. Setelah minum anggur, para pendeta berlari keliling kota sembari membawa potongan kulit domba dan menyentuh siapa saja yang dijumpai. Umumnya para gadis mengajukan dirinya secara sukarela untuk disentuh, karena menurut keyakinan mereka, mereka akan memperoleh kesuburan dan akan melahirkan dengan mudah.
Hubungan antara misa valentine dengan cinta romantis bermula pada abad ke 14 ketika sastrawan Inggris bernama Goffrey Chawcer menulis syair yang berjudul "Parlement of foules". Dalam tulisan itu, Goffrey meyakini, bahwa tanggal 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. Syair itu berbunyi:
· For this was on Saint Valentine's day (Bahwa inilah dikirim pada hari Santo Valentinus)
· When every bird comyth there to choose his mate (Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)
Pada tahun 1836 didakan penggalian di sebuah makam di Via tubercallus yang diduga sebagai makam Santo Valentinus. Kerangka yang diduga sebagai tulang-belulang Santo Valentinus kemudian di masukkan dalam peti mati dari emas. Oleh Paus Gregorius XVI peti mati tersebut kemudian dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite di Dublin, Irlandia. Tempat tersebut kemudian menjadi tempat berziarah. Setiap tahun pada hari Valentine, peti mati diarak dalam sebuah prosesi khusuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Kemudian diadakan misa khusus bagi muda-mudi yang sedang menjalin cinta.
Misa Valentine berlangsung terus hingga akhirnya ditiadakan secara gerejawi pada tahun 1969 sebagai upaya yang lebih luas meniadakan santo dan santa yang asal-usulnya dipertanyakan dan hanya berbasis pada legenda saja. Namun masih ada paroki-paroki tertentu yang menyelenggarakan misa ini hingga sekarang.
Sekalipun tradisi Valentine secara ritual sudah ditiadakan, namun tradisi kasih-sayang terus berlanjut hingga sekarang, bahkan tradisi valentine terus berkembang di Amerika, Jepang, Cina dan di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar